Haid tidak teratur

 resep obat Haid tidak teratur

K-OmegaSqua Plus + UIE Liquid Chlorophyll

klik di atas baca aturan pakai dan kasiatnya

Waspadai Nyeri Perut dan Haid Tak Teratur

 

 Kompas.com — Siklus datang bulan yang tidak teratur biasa terjadi pada wanita. Namun, ketika kondisi ini dibarengi dengan sakit dan kram pada perut, wanita sebaiknya lebih waspada. Nyeri perut dan periode menstruasi yang tidak teratur sebenarnya merupakan dua gejala yang berbeda yang kebetulan terjadi dalam waktu bersamaan.

Berikut adalah penyakit serius yang kerap ditandai sakit perut dan periode datang bulan yang tidak teratur.

Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang membesar dan hidup di dalam indung telur. Ada dua jenis kista, yaitu kista folikel dan kista korpus luteus.

Kista folikel terbentuk jika proses ovulasi tidak terjadi atau ketika folikel matang pecah dengan sendirinya. Sementara kista korpus luteum terjadi ketika kantong tidak diserap ke dalam tubuh setelah sel telur dilepaskan. Kemudian cairan mengisi kantong tersebut. Kista ini bisa tumbuh sampai 4 inci dan bisa menyebabkan pendarahan.

Biasanya kista akan hilang setelah beberapa minggu dan tidak menyebabkan kanker. Obat kesuburan berisiko meningkatkan risiko pembentukan kista corpus luteum.

Kanker ovarium
Kata "kanker" mungkin terdengar menyeramkan bagi wanita. Tapi sakit perut dan jadwal menstruasi yang tak teratur tidak lantas didiagnosis sebagai kanker.

Kanker indung telur bisa disebut pembunuh tersembunyi karena gejala yang timbul menyerupai penyakit lain. Menurut MayoClinic.com, kanker indung telur sering salah didiagnosis sebagai kanker usus besar, stres, atau depresi.

Gejala kanker indung telur sendiri meliputi rasa tertekan pada perut, kenyang, mulas, selalu ingin buang air kecil, sakit pada panggul, dan perubahan pada siklus menstruasi. Kanker indung telur yang diketahui pada tahap awal berkesempatan lebih besar untuk disembuhkan.

Autoimmune oophoritis
Autoimmune oophoritis adalah inflamasi pada indung telur karena tubuh menyerang selnya sendiri. Inflamasi ini menghasilkan perusakan, pengerasan, dan menyebabkan hilangnya kesuburan. Kondisi ini juga menyebabkan penurunan produksi hormon.

Johns Hopkins Medical Institutions melaporkan, autoimmune oophoritis bertanggung jawab pada 10 persen kegagalan indung telur prematur. Penyakit ini juga menyebabkan sakit pada perut bagian bawah, demam, lemah, kurang berfungsinya vagina, dan tidak haid. Sayangnya belum ditemukan obat imunosupresan untuk kondisi ini.

 sumber : kompas.com

 

Haid Tidak Teratur Bisa Jadi Tanda Adanya Masalah Kesuburan

Wanita yang siklus haidnya tidak teratur kerap merasa khawatir apakah kondisi tersebut bisa mempengaruhi kemungkinan mereka untuk punya anak. Apakah memang haid yang datangnya tak pasti ini mempengarui kesuburan?

Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan wanita perlu memahami dulu apa yang terjadi di dalam tubuhnya. Pada tubuh wanita normal, dari lahir sudah disertai dengan dua buah indung telur dengan dua juta folikel berisi sel telur yang belum matang. Setelah memasuki masa pubertas yang ditandai dengan adanya menstruasi, maka setiap bulannya akan matang satu buah sel telur yang akan keluar dari indung telur dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma.

Jika tidak terjadi pertemuan dengan sperma, maka dinding rahim yang sudah menebal untuk siap menerima embrio akan luruh dan keluar dalam bentuk menstruasi. Siklus ini berulang setiap bulannya dalam jangka waktu 20-40 hari. Terjadinya siklus ini, baik keluarnya sel telur dari inding telur ataupun luruhnya dinding rahim yang disertai dengan perdarahan, sangat dipengaruhi oleh keseimbangan hormon di dalam tubuh. Keseimbangan ini terjadi karena ada beberapa hormon yang mempengaruhi, dan sebagian mencapai puncak pada saat-saat tertentu dan mencapai titik terendah pada saat tertentu pula.

Bila hormon yang seharusnya mencapai titik puncak pada masa subur tidak terjadi, maka indung telur tidak akan mengeluarkan sel telur dan demikian pula pada saat menstruasi, bila hormon yang seharusnya mencapai puncak tidak terjadi, maka menstruasi juga tidak akan terjadi. Sehingga ketidakseimbangan hormonal ini akan sangat mempengaruhi dari siklus menstruasi.

Dengan siklus menstruasi yang normal berkisar antara 20-40 hari, wanita yang tidak haid selama berbulan-bulan tentunya tidak normal. Dengan tidak adanya haid, maka kemungkinan besar juga tidak terjadi pengeluaran sel telur, sehingga wanita yang tidak mengalami haid menjadi tidak subur.

Sementara itu menurut Kolonel Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), yang juga menjabat sebagai Kasubdin Pelayanan Kesehatan Mabes TNI AU, tidak selamanya haid yang kurang teratur menjadi pertanda adanya masalah kesuburan. Dia mencontohkan ada pasiennya yang tidak pernah haid hingga usianya 21 tahun. Saat si pasien menikah, ternyata bisa dengan mudah hamil.

"Haid itu kan karena dindin rahimnya tebal tidak bisa sama dinding rahim kemudian jatuh. Apa yang menahan yaitu hormon. Hormon yang kurang, terlalu bagus atau kuat itu bisa terjadi gangguan pada pelepasan dindin rahim," jelasnya.

Untuk kasus pasien Dr Frits yang tak pernah haid hingga usia 21 tahun namun tetap bisa hamil, menurut ahli Lulus kedokteran tahun 1986 itu, sang pasien memiliki hormon yang terlalu kuat. "Terlalu kuat sehingga dinding (rahimnya) nggak lepas-lepas, tapi terjadi pembuahan, terjadi pelepasan sel telur dan dia subur," tambahnya.

Jika Anda memang mengalami haid yang tidak teratur Dr Frits menyarankan sebaiknya periksakan diri ke dokter. "Kalau dia nggak pernah haid terus nggak pernah periksa, itu penyakit, bahaya. Haid itu satu paket untuk wanita normal," jelas Dr Frits.

Mengenai masalah kesuburan ini, menurut dr. Prima Progestian, bukan hanya dipengaruhi oleh menstruasi. Sulitnya memiliki anak juga bisa dipengaruhi faktor prianya. Sedangkan dari sisi wanita, selain teratur atau tidaknya haid, kesuburan juga bisa dilihat berdasarkan faktor anatomi rahim, ada atau tidaknya kista, dan lain-lain.
(eny/eny)sumber : http://wolipop.detik.com/read/2013/05/03/143341/2237378/1135/haid-tidak-teratur-bisa-jadi-tanda-adanya-masalah-kesuburan

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya