Kehamilan kosong atau dalam istilah medis blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan, sebuah blighted ovum terjadi ketika implan telur yang dibuahi di dalam rahim tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Perlu diketahui bahwa blighted ovum tidaklah sama dengan kehamilan ektopik dan hamil anggur. Pada kehamilan ektopik, janin tidak tumbuh di dalam rahim, melainkan pada organ reproduksi yang lain, seperti di saluran tuba, cornua, serviks atau di rahim namun justru di bagian luarnya yang menghadap ke rongga perut. Organ-organ tersebut mudah robek karena tidak seelastis rahim, sedangkan hamil anggur (mola hidatidosa) adalah sebuah kehamilan yang mana di dalam rahim tidak terdapat janin, melainkan hanya trofoblas (sel-sel yang akan menjadi placenta) yang terjadi karena kegagalan pembentukan janin. Gejalanya mirip seperti hamil normal, hasil pemeriksaan tes kehamilan positif, tidak ada tanda-tanda gerakan janin rahim tampak lebih besar dari usia kehamilan sebenarnya, keluar gelembung cairan yang mirip buah anggur dengan pergerakan melalui vagina.
Bagaimana kejadian blighted ovum?
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) setelah implantasi dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Oleh karena itu pada kasus blighted ovum, HCG dapat terus naik karena plasenta dapat tumbuh untuk waktu yang singkat, meskipun tidak adanya embrio. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
Penyebab
Kualitas sel sperma dan sel telur tidak baik.
Kehamilan muda atau kehamilan tua (di atas 40 tahun)
Sperma tidak mampu menembus sel telur matang
Radiasi sinar X
Virus, seperti TORCH virus
Selain menghindari penyebabnya, perlu juga mengetahui tanda-tanda blighted ovum. Biasanya urin menunjukkan hasil positif tentang kehamilan, rahim secara bertahap meningkat dalam ukuran, dan siklus menstruasi berhenti. Blighted ovum akan terdeteksi segera jika kehamilan tersebut diperiksa ke dokter kandungan pada awal kehamilan.
Umumnya jika blighted ovum tidak diobati, ada kemungkinan tinggi wanita hamil akan mengalami keguguran mendadak akibat proses alami. Beberapa wanita hamil akan mengalami perdarahan, tetapi ada juga beberapa kasus yang disertai dengan perut kaku. Setelah pemeriksaan USG dan yakin bahwa ada blighted ovum, dokter kandungan akan melakukan kuretase dan memberikan obat-obatan, atau wanita hamil bisa mengalami keguguran mendadak.
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya