Pengembangan rumah secara horizontal di perkotaan sangat tipis kemungkinannya karena permasalahan lahan yang terbatas. Tak heran, orang lebih memilih mengembangkan rumah secara vertikal sebagai alternatif penambahan ruangan.
Namun, mengembangkan rumah secara vertikal tidak semudah membuat rumah dua lantai dari awal pembangunan. Karena itulah, ada baiknya Anda memperhatikan struktur, saluran listrik, pemipaan di lantai satu, serta aktivitas lain yang tak bisa dilakukan selama proses renovasi. Simak pertimbangan-pertimbangan berikut ini sebelum Anda melakukan perubahan rumah secara vertikal:
- Rencanakan dengan matang ruangan-ruangan mana yang dibutuhkan dan dimana peletakannya. Anda bisa menggunakan jasa arsitek untuk membantu merencanakannya. Kalau Anda hanya meningkat sebagian rumah, sebaiknya tampak bangunan tidak mengganggu pandangan.
- Buatlah letak dan jumlah struktur yang jelas. Jangan sampai ada kolom muncul di tengah-tengah ruangan atau berada di tengah pintu.
- Fondasi rumah satu lantai tidak diperhitungkan untuk menopang beban dua lantai. Solusinya, kolom lama harus disuntik dengan kolom tambahan. Letakkan di samping kolom lama, fungsinya sebagai kolom struktur. Anda juga harus membongkar lantai lama dan membuat fondasi telapak.
- Pembuatan dak lantai dua membutuhkan pemasangan stager dan bekisting. Proses ini membuat Anda harus membongkar plafon lantai satu. Tentunya, pembongkaran ini akan menghambat aktivitas Anda di ruang lantai satu. Agar tak repot, Anda bisa menggunakan pelat baja gelombang untuk membuat dak di lantai dua.
- Pilih material ringan untuk dipakai di lantai dua. Anda bisa menggunakan partisi untuk dinding interior dan bata hebel untuk dinding eksterior. Sementara dak beton bisa diganti dengan papan fiber semen untuk lantai.
- Jangan lupa memperhitungkan penambahan tangga untuk jalur sirkulasi ke lantai dua. Untuk itu, ada ruang di lantai satu yang dikorbankan menjadi area tangga. Untuk rumah mungil, tangga berbentuk U dan J lebih cocok, sedangkan tangga melingkar cocok di rumah lebih luas.
- Buat area basah di lantai dua secara tegak lurus dengan lantai satu. Ini akan memudahkan pembuatan saluran pemipaan. Langkah ini akan memudahkan Anda saat terjadi kebocoran pipa di lantai dua.
- Hitung kebutuhan listrik di lantai dua, jangan sampai melebihi daya yang Anda miliki. Anda sebaiknya membuat grouping baru khusus untuk instalasi listrik di lantai dua.
- Perhitungkan dana yang Anda butuhkan. Sebagai ilustrasi, untuk pengembangan secara vertikal Anda membutuhkan dana 1,5 kali dari luas lantai yang akan Anda buat. Misalnya, Anda akan membuat lantai dua seluas 30 meter persegi, maka dana harus Anda siapkan adalah biaya untuk pembangunan seluas 45 meter persegi. Kelebihan dana ini tujuannya untuk memperhitungkan bongkaran lantai dan plafon yang harus ditutup kembali.(KOMPAS.com )
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya