Showing posts with label Air Bersih. Show all posts
Showing posts with label Air Bersih. Show all posts

Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Kotor

Perencanaan jaringan dan pemasangan Instalasi Air Bersih dan Kotor merupakan salah satu bagian utama yang membutuhkan perhatian. Karena salah satu hal yang sangat dikhawatirkan pada saat rumah sudah ditempati terjadi gangguan air (misal: bocor, mampet). Kalau sudah terjadi kebocoran pada pipa, apalagi posisi yang bocor ada didalam tanah atau didalam dinding, maka untuk mencari pipa yang bocor tersebut akan menemui banyak kesulitan dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Oleh karena itu perencanaan jaringan pipa harus mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran. Umumnya kebocoran itu terjadi pada sambungan pipa, karena pada saat pemasangan sambungannya kurang baik.
Pembagian jaringan pipa juga harus diperhatikan, agar pembagian airnya merata. Jangan sampai pada saat kita sedang cuci tangan di km/wc, tiba-tiba airnya mengecil karena ada yang cuci piring.
Gunakan pipa PVC yang kwalitasnya baik, paling tidak untuk pipa air bersih menggunakan type AW, sedangkan untuk pipa air kotor menggunakan type D.
Dalam pemasangan instalasi pipa air kotor perhatikan level ketinggian permukaan pembuangan akhir air kotor dengan tinggi permukaan lubang saluran pembuangan air kotor didalam rumah. Saluran pembuangan air kotor didalam rumah harus lebih tinggi minimal 40 cm.
Apabila di dalam perencanaan km/wc menggunakan air panas, maka sebaiknya gunakan pipa tembaga. Perhatikan betul di dalam pelaksanaan pemasangan pipa. Jangan sampai banyak terjadi sambungan. Semakin banyak sambungan,kemungkinan bocor semakin besar. Apalagi kalau pemasangan Instalasi air diborongkan kepada instalatur berikut bahan materialnya (pipa), biasanya mereka untuk menghemat penggunaan material pipa, pipa yang sudah terpotong pendek masih digunakan.

Sumber: hematbangunrumah.wordpress.com

Sumur Bor Di Solo, Sragen, Karanganyar

BUAT SUMUR BOR
Jasa Pengeboran / Pembuatan Sumur Bor
jasa pengeboran / Boring / pembuatan Sumur Bor dalam sumur Artesis, Solusi Air Bersih, air kuning, air bau, air kering, air keruh Untuk Industri dan Perumahan.
Jasa pemuatan Sumur BorDi, Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Salatiga, Wonogiri, Sukoharjo, dll
 Sumur Bor Manual adalah proses pembuatan sumur menggunakan alat bor berbentuk pipa yang diputar oleh tenaga manusia, biasanya satu team  ada 3 orang ataulebih. Alat yang digunakan pun lumayan sederhana, antara lain :

    Mata Bor sebuah pipa dengan diameter 3 inchi atau 4 inchi panjangnya sekitar 2 m ujungnya pipa kecil ukuran sekitar 1 inchi sebagai penyambung pipa batangan.
    Pipa batangan kisaran ukuran 1 inchi panjangnya 6 m digunakan sebagai batang penyambung mata bor disesuaikan dengan kedalaman sumur.
    Pipa silang perempatan digunakan sebagai pegangan untuk memutar pipa yang dihubungkan dengan mata bor dan biasanya diatasnya diberi beban karung yang berisi tanah dengan bobot sekitar 20 Kg.
    Kunci Monyet hampir seperti kunci ingris digunakan untuk memegang pipa pada saat dilakukan penyambungan.
 Dari: UD. AURELIA SANJAYA, 08568547525 / 081226501760 / 087835200877 / (0271) 2600084

Macam-macam Sistem Penyediaan Air Bersih


Macam-macam Sistem Penyediaan Air Bersih

Ada beberapa sistem penyediaan air bersih antara lain :
  1. Sistem Sambungan Langsung
  2. Sistem Tangki Atap
  3. Sistem Tangki Tekan
  4. Sistem Tanpa Tangki

Sistem Sambungan Langsung

Pada sistem sambungan Langsung, pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum.

Sistem Tangki Atap

Pada sistem Tangki Atap air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah. (dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan. Sistem  Tangki Atap diterapkan karena alasan-alasan sebagai berikut :
  1. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka air dalam tangki atap.
  2. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara   otomatik dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan.
  3. Timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap.
  4. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki tekan

Sistem Tangki Tekan

Prinsip sistem ini adalah sebagai berikut : air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu dtektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa : pompa berhenti bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum tekanan yang ditetapkan juga. Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1.5 kg/cm2. Sistem tangki tekan biasanya dirancang sedemikian rupa agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Jika awalnya tangki  tekan berisi udara bertekanan atmosfer, kemudian diisi air, maka volume aur yang akan mengalir hanya 10% volume tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara kempa bertekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer.
Kelebihan Sistem Tangki Tekan adalah:
  1. Dari segi estetika tidak menyolok jika dibandingkan dengan tangki atap.
  2. Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya.
  3. Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara.
Kekurangannya adalah pompa akan sering bekerja sehingga menyebabkan keausan pada saklar lebih cepat.

Sistem Tanpa Tangki

Dalam sistem Tanpa Tangki tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan maupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misal : pipa utama PDAM).
Sistem penyediaan air bersih yang dipakai untuk Hotel umumnya adalah sistem tangki atap sistem tangki atap digunakan dengan pertimbangan :
  1. Dengan adanya Roof tank maka ketersediaan air akan terjaga setiap waktu khususnya pada saat pemakaian puncak.
  2. Perubahan tekanan yang terjadi tidak begitu berarti, hanya akibat perubahan muka air dalam tangki.
  3. Menghemat kerja pompa

Proses Pengolahan Air Bersih

Proses Pengolahan Air Bersih

PDAM merupakan perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang pengolahan dan pendistribusian air bersih.Beberapa fasilitas yang dimilki dalam pemprosesan air bersih antara lain : intake, menara air, clarifier, pulsator, filter, dan reservoir. Semua perlatan – peralatan tadi dapat dioperasikan melalui system computer yang ada. Selain berbagai macam peralatan, PDAM juga menggunakan bahan kimia seperti : kaporit dan tawas dalam proses pengolahan air bersih. Air yang diproduksi dipantau kualitasnya oleh laboratorium. Sehingga air yang dihasilkan selalu memenuhi standar kesehatan air bersih.
1. Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi untuk menangkap air dari badan air (sungai) sesuai dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air bersih.
2. Menara air baku
Menara air baku berfungsi mengontrol dan mengatur laju alir dan tinggi permukaan air baku agar tetap konstan, sehingga proses pengolahan berupa pembubuhan bahan kimia, koagulasi, pengendapan, dan penyaringan dapat berjalan dengan baik serta maksimal.
3. Clarifier
Clarifier sebagai tempat terjadinya koagulasi. Di Clarifier air dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan cara mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat didalam air tersebut pada lamlar yang berupa jaring-jaring besi pada bagian bawah Clarifier. Kotoran-kotoran yang mengendap akan dibuang melalui pipa saluran pembuangan.
4. Rapid mixing (bangunan pengaduk cepat)
Bangunan pengaduk cepat berfungsi sebagai tempat pencampuran koagulan dengan air baku sehingga terjadi proses koagulasi.
5. Slow mixing (bangunan pengaduk lambat)
Proses pengadukan lambat (slow mixing) terjadi pada pulsator
Di sini flok – flok yang lebih besar akan terbentuk dan stabil, sehingga akan lebih mudah untuk diendapkan dan disaring. Cara kerja pulsator yaitu dengan sistem ruang hampa bekerja dengan menaikkan dan menurunkan air, sehingga flok – flok yang ada dapat bercampur. Lumpur dari endapan partikel flokulen dibuang setiap 15 (lima belas) menit sekali. Setelah mengalami proses pada pulsator, diharapkan tingkat kekeruhan air mencapai 1 FTU yang selanjutnya akan diproses di filter.
6. Bangunan filtrasi
Bangunan filtrasi yang berfungsi sebagai tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut terendap pada bak sedimentasi dan juga berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme atau bakteri yang ikut larut dalam air. Bangunan filtrasi biasanya menggunakan pasir silica yang berwarna hitam setebal 80 cm dan juga kerikil. Pasir ini digunakan karena lebih berat dan lebih menempel flok-floknya.
7. Reservoir
Bangunan reservoir merupakan bangunan tempat penampungan air bersih yang telah diolah sebelum didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan.

By: adelina

pipa HDPE

Instalasi air bersih dengan pipa HDPE

Pipa hdpe digunakan untuk instalasi air bersih. Pipa hdpe tersedia dari ukuran 20mm sampai dengan 1200mm, pipa hdpe mempunya tingkat flexible yang tinggi sehingga pipa hdpe bisa mengikuti struktur tanah. jika stuktur tanah berubah, maka pipa hdpe tidak akan putus.Dengan karakteristik yaqng istimewa, memungkinkan Pipa HDPE dapat digunakan dalam kondisi yang bervariasi untuk mengalirkan air.

KARAKTERISTIK PIPA HDPE
1. Memiliki Flexibilitas yang tinggi ( kekuatan tensil > 22 mPa dan elastis > 700% )
2. Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air baku
3. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan ( impact strength)
4. Ringan ( mengapung di air) dengan densitas = 0, 94 gr/ cm3, sehingga mudah dalam penanganan dan transportasi
5. Metode penyambungan yang cepat dan mudah
6. Tahan terhadap korosi dan abrasi
7. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
8. Jangka waktu pemakaian 50 tahun

Pada prinsipnya penyambungan pipa HDPE untuk ukuran berapapun adalah sama prosedurnya, yaitu:
1. Menyiapkan pipa HDPE yang akan disambung.
2. Meratakan ujung-ujung kedua pipa dengan cara diraut (scraping). Sampai benar-benar bersih dan rata kedua ujungnya.
3. Persiapan lembar/piring pemanas (hot plate), pastikan temperaturnya sudah rata pada setiap sisi bagian hot plate.
4. Pemanasan kedua ujung pipa hingga waktu yang ditentukan.
5. Penyambungan dengan tekanan hydrolik sesuai tabel pipa.
6. Cooling time, mohon dipatuhi agar hasilnya sempurna.
7. Selesai



Pengujian Pipa
Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pengujian ini yaitu uji tekanan dan uji kebocoran pipa itu sendiri, keduanya bisa dilakukan bersamaan atau terpisah. Adapun syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan test adalah :
1. Semua katub (valve), sambungan (joint) sudah terpasang
2. Katub (valve), sumbat, harus dalam keadaan tertutup.
3. Sebaiknya pengujian dilakukan perbagian pipa setiap panjang 500 meter (tidak seluruh panjang pipa)
4. Pipa yang akan diuji harus dibilas dengan air bersih, dan kemudian diisi air perlahan-lahan agar tidak meninggalkan udara.
5. Akan lebih mudah sebelum dilakuakan pengetesan, pipa tidak diurug terlebih dahulu (agar lebih mudah mencari sumber kebocorannya)

Prinsip dari pengujian ini adalah :
1. Uji tekanan : jaringan pipa dapat menerima tekanan sebesar 1.5 kali besarnya tekanan kerja, atau lebih besar lagi, asal tidak melebihi tekanan yang diijinkan untuk katub/valve, dan dilaksanakan sedikitnya 2 Jam.Yaitu dengan memberikan tekanan pada pipa HDPE yang telah diisi penuh dengan air.Pipa HDPE ditekan (lihat nano meter) sampai 9 bar dan terakhir sampai 10 bar.
2. Uji Kebocoran : seharusnya pipa yang ”lulus” uji ini adalah yang sama sekali tidak bocor, namun atas pertimbangan pipa baru, air mengisi sela-sela asesoris, dls, maka ditetapkan kriteria kebocoran yaitu : banyaknya air yang ditambahkan ke dalam jaringan perpipaan selama dilakukan test (biasanya dalam satu jam).


sumber: dari berbagai sumber