DKI Bisa Punya 1.000 Menara Rusunami Seharga Rp 200 Jutaan di 2015
Kamis, 31/01/2013 07:35 WIB
Nasib pembangunan rumah susun sederhana hak milik (rusunami) 1.000 tower nampaknya menemui titik terang. Pengembang mengaku optimistis program ini dapat direalisasikan hingga 2015 nanti, dengan catatan regulasi dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah keluar.
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Setyo Maharso mengatakan, saat ini, realisasi dari program rusun 1.000 tower tersebut, baru terealisasi 79 tower. Hal tersebut terhambat karena regulasi.
"Asal regulasinya jelas kita pasti bisa realisasikan, sekarang terhambat kan karena regulasi," tutur Setyo saat dihubungi detikFinance, Rabu (30/1/2013).
Setyo menambahkan, regulasi yang dimaksud adalah mengenai dikembalikannya Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang pernah diberikan pada zaman Gubernur DKI Sutiyoso dulu yaitu menjadi 6 dengan ketinggian 24 lantai.
"Terutama masalah KLB dari 6 menjadi 3. Nah itu kalau dihitung secara bisnis itu rugi. Kita ingin dikembalikan menjadi 6. Agar pengembang bisa membangun,"
Sehingga, Setyo menambahkan dengan diberlakukannya KLB 6 dengan 240 lantai, pengembang sedikitnya dapat memperoleh keuntungan.
"Kalau 24 lantai paling tidak kita bisa mendapatkan dari sisa penjualan. Kalau dihitung secara rumus properti itu nggak masuk, tapi kita punya tanggung jawab membantu pemerintah," katanya.
Dia menargetkan rusunami 1.000 tower ini akan rampung 2 tahun yang akan datang. Dengan catatan, kembali, regulasi yang lama dapat dikembalikan oleh Gubernur Jokowi sekarang.
"Kita yakin kok 2015 targetnya. Pasarnya ada kok, nanti harganya Rp 200 jutaan," pungkasnya.
(zul/ang
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Setyo Maharso mengatakan, saat ini, realisasi dari program rusun 1.000 tower tersebut, baru terealisasi 79 tower. Hal tersebut terhambat karena regulasi.
"Asal regulasinya jelas kita pasti bisa realisasikan, sekarang terhambat kan karena regulasi," tutur Setyo saat dihubungi detikFinance, Rabu (30/1/2013).
Setyo menambahkan, regulasi yang dimaksud adalah mengenai dikembalikannya Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang pernah diberikan pada zaman Gubernur DKI Sutiyoso dulu yaitu menjadi 6 dengan ketinggian 24 lantai.
"Terutama masalah KLB dari 6 menjadi 3. Nah itu kalau dihitung secara bisnis itu rugi. Kita ingin dikembalikan menjadi 6. Agar pengembang bisa membangun,"
Sehingga, Setyo menambahkan dengan diberlakukannya KLB 6 dengan 240 lantai, pengembang sedikitnya dapat memperoleh keuntungan.
"Kalau 24 lantai paling tidak kita bisa mendapatkan dari sisa penjualan. Kalau dihitung secara rumus properti itu nggak masuk, tapi kita punya tanggung jawab membantu pemerintah," katanya.
Dia menargetkan rusunami 1.000 tower ini akan rampung 2 tahun yang akan datang. Dengan catatan, kembali, regulasi yang lama dapat dikembalikan oleh Gubernur Jokowi sekarang.
"Kita yakin kok 2015 targetnya. Pasarnya ada kok, nanti harganya Rp 200 jutaan," pungkasnya.
(zul/ang
http://finance.detik.com/read/2013/01/31/073545/2157140/1016/dki-bisa-punya-1000-menara-rusunami-seharga-rp-200-jutaan-di-2015?
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya