Showing posts with label bata. Show all posts
Showing posts with label bata. Show all posts

Harga Batu Bata Terbaru Juli 2013

Sahabat, pada kesempatan kali ini Harga Barang akan share artikel mengenai Daftar Harga batu Bata, atau Batu Merah serta Batako berbagai jenis, So psti ada diantara anda yang saat ini lagi mencari referensi harga Batu Bata atau Batako, karena dalam waktu dekat ini akan membangun atau menambah Rumah. Salah satu bahan bangunan utama yakni batu bata dan atau Batako.
Harga Barang kemudian berinisiatif untu mempublish daftar harga Batu Bata dan batako terbaru pasca kenaikan harga barang-barang akibat subsidi BBM di cabut bulan Juni 2013. Semoga daftar harga batu bata dan batako dibawah ini bisa menjadi referensi buat anda yang sedang membutuhkan bahan bangunan ini.
batu bata
Harga batu Bata dan Batako terbaru 2013
  • Batu Bata Lio Kecil: Rp. 600/buah
  • Batako Bandung: Rp.700/buah
  • Bata Merah Jumbo Lio: Rp. 850/buah
  • Bata Merah Cantayan: Rp. 950/buah
  • Bata Merah Bojonghaur: Rp. 900/buah
  • Batako Hebel: Rp. 10.000/buah
  • Batako Bandung  Lobang: Rp. 4.000/buah
  • Batako DI Solo lubang 3 Rp 3.000/buah
Cara Menaksir Kebutuhan Batu Bata Untuk Bangunan
Cara menghitung kebutuhan bata untuk bangunan rumah atau gedung perlu anda ketahui apalagi sebagai tukang bangunan hal ini menjadi kebutuhan atau ilmu yang harus dimiliki agar perhitungan dalam membeli material tidak kurang maupun tidak lebih dalam arti pas sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak menjadi tambahan biaya yang tidak perlu. Untuk menghitungnya tentunya anda harus mengetahui rumus luas. Dalam hal ini luas bangunan.
Misal tinggi dinding bangunan adalah 3 meter, dan lebarnya adalah 5 meter. maka luasnya sama dengan panjang kali lebar atau tinggi kali lebar 3×5=15m2. Dinding bangunan misalkan akan memakai bata merah dengan ukuran 22x10x5 atau yang suka disebut Bata Merah Jumbo. Spesi mortar atau jarak antar bata kesamping dan ke atas = 2cm. Maka perhitungannya adalah 0.24m x 0.07m (satuan diubah dalam ukuran meter) = 0.0168 meter persegi. Berarti jumlah bata merah yang dibutuhkan untuk 1m2 adalah  1 : 0.0168 = 59.5 bh / m2.
Jadi untuk bangunan dinding seluas 15 m2 adalah 15×59.5=892.5 bh bata merah.
Nah, sekarang tentunya anda sudah paham bukan? Untuk menghitung keseluruhan bangunan anda tinggal mengalikan jumlah dinding bangunan dikurangi jumlah lubang pintu atau jendela.
Demikianlanlah daftar haraga batu bata dan batako terbaru 2013, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat tetunya

Cara Pembuatan Bata ringan

Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete, Porous Concrete, di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.
Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman di tahun 1943. Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya PT Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat
Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Nah, rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.
Biaya Pasangan Dinding
Bata ringan hebel dijual per m3 sudah diatas Rp1.200.000. Untuk material dinding ukuran yang lazim adalah 20x60cm dengan ketebalan 7cm dan 10 cm atau lebih. Bila memilih bata ringan Hebel ketebalan 10cm berarti 1m3 terdiri dari 83 bata ringan @Rp14.500,- per bata.
1m2 dinding membutuhkan 8,5 bata atau senilai Rp123.250,- per m2
Tidak ekonomis, untuk material dinding
Bata Ringan Ekonomis? apple to apple dong!!
Klaim bahwa bata ringan karena ukurannya yang besar sehingga tidak memerlukan adukan pasangan yang tebal, atau bila menggunakan semen khusus (semen instan/mortar) cukup tipis, sehingga irit semen, dan irit upah.
Saya jarang sekali melihat pasangan bata ringan dijadikan dinding pagar. Tentu hal ini ada alasan yang kuat. Yang pertama tentu saja kekuatan. Kekuatan dinding pagar beton ringan diragukan dapat menyaingi dinding pagar batubata.
Alasan lain adalah tidak ekonomis, alias mahal.
Alasan lain yang tidak lucu adalah, karena pasangan adukannya tipis, boleh jadi mudah dibongkar/dipreteli oleh orang iseng/maling.
Sifatnya yang Lunak
Calon pemakai harus menyadari, sifatnya yang lunak, mudah dikorek oleh benda keras, misalnya obeng, serutan. Kelunakan ini merupakan keunggulan sekaligus kelemahan yang patut dicermati. Dinding bata ringan tidak bisa diperlakukan sama dengan dinding batubata biasa, dalam banyak hal, seperti menggantung beban. Bahkan menggantung lukisan pun perlu penanganan khusus, misalnya dengan mengunakan pisher.
Sekedar INFORMASI : Untuk memproduksi bata ringan AAC diperlukan AUTOCLAVE seharga 1,2Milyar Rupiah belum termasuk ongkos kirim dari China, untuk bahan Alumunium pasta atau powder perlu ijin khusus dari Dephankam, jadi bikin pusing sepuluh keliling.
ADA ALTERNATIF LAIN SELAIN BATA RINGAN AAC YAITU DENGAN MENGGUNAKAN BATA RINGAN FOAM. BISA DIPELAJARI DISINI :
======================================
Foam Generator BCM3 Harga per unit 10 juta, sudah lengkap dengan kompresor
BUKA VIDEO DI SINI
Bata foam
 BUKA VIDEO DI SINI
PRODUKSI BATA RINGAN FOAM DENGAN MOLEN
 BUKA VIDEO DI SINI

======================================
FOAM GENERATOR KARYA ANAK BANGSA

 canon foam lance
 
 
 rangkaian pembuat busa


FOAM GENERATOR BCM4 (NEW) SUPPORT PRODUKSI 20M3 BATA RINGAN PER HARI.
FOAM GENERATOR BCM4
CETAKAN BATA RINGAN DARI TRIPLEX 9mm Ukuran 60x20x10 dalam dilapis poliester / resin. Harga Rp. 35.000,-

 cetakan bata ringan murah
 
 
 
 
 
 additive konsentrat AL black

Bata Expose

Bata Expose adalah Batu Bata tanpa lapisan penutup atau bata yang tidak di plester. Tujuannya agar dinding bata terlihat alami dan mempunyai keunikan. Sekarang ini sudah banyak bangunan yang menggunakan bata expose untuk bangunan rumahnya. Bata yang digunakan kebanyakan adalah bata merah, atau kalau pengen lebih bagus lagi yaitu dengan menggunakan bata khusus untuk expose yakni bata muka. Bata muka teksturnya lebih halus dan ukurannya presisi bahannyapun persis untuk bahan pembuatan genteng. Namun harganya cukup lumayan. Harga Bata Muka perbuahnya bisa mencapai Rp. 1.500,- kalau harga bata merah biasa cukup dengan harga Rp. 500,- s/d Rp. 900,- paling tinggi.



Bata Muka

Bata Merah Bojonghaur
Dibawah ini adalah bangunan bangunan yang menggunakan bata expose. Kelihatannya lebih cantik, unik dan lebih alami bukan?




Demikianlah Rumah Dinding Bata Expose kami sajikan untuk anda semoga menjadi inspirasi buat anda yang masih bingung membuat runah idaman.

Bata Tempel

Bata Tempel Adalah Sejenis Keramik Yang di tempel/dilekatka pada dinding yang sudah Jadi (Versi UD. AURELIA SANJAYA). Berbeda dengan Dinding Batu Bata, untuk pori-pori Bata Tempel Lebih Halus Sedangkan Batu Bata Lebih Kasar, kalau dari jenis dan macamnya BataTempel Lebih Banyak Variasi,
Ukuran Bata Tempel : Bata Tempel / Terracotta dengan ukuran 6cm x 23cm (qty 60pcs/m2) dan 7.5cm x 23cm (qty50pcs/m2)
Bata Tempel membuat Kesan rumah Menjadi klasik dan elegan
Bata Tempel menjadi salah satu solusi tepat jika kita menginginkan rumah Tampak Klasik namun elegan.
Cara Pemasangannya sama seperti keramik dinding
Bagaimana Harga Jual Bata Tempel, silakan kunjungi Toko material bahan bangunan terdekat, ya lebih pantas di toko Keramik






Perbedaan Bata ringan (HEBEL) AAC dan CLC

Perbedaan Bata ringan (HEBEL) AAC dan CLC

Bata ringan (HEBEL) AAC dan CLC


Untuk menghindari kebingungan kita akan menjelaskan perbedaan antara bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete).

Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95%  SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga biasanya akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700 – 800 kg / m³.
Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk
saling terhubung antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan air mudah meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.

Untuk  menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada AAC harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan tinggi. Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.
Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC  mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk pemasangan baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang  untuk densitas yang serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di curing secara alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.

Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk menghasilkan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.
Diperlukan sekelompok tim ahli yang  berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan terhadap semua jenis beton.


Bata ringan CLC  adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air  dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 sampai 1.800 kg / m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm ².

Pasir sungai  berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan.  kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.

Pada CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi,  beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.

CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.