Penyebab
Pada lebih dari setengah penderita, EN timbul tanpa sebab yang jelas (idiopatik). Namun, kadang-kadang EN dapat menjadi tanda awal suatu masalah kesehatan yang perlu segera didiagnosis dan diobati. Kondisi yang dapat memicu timbulnya EN antara lain :
Nodul eritema nodosum biasanya muncul diatas tulang kering, tampak seperti memar yang menonjol, yang secara bertahap warnanya akan berubah dari pink menjadi coklat kebiruan. Nodul ini bisa menimbulkan nyeri. Penderita mengalami demam dan nyeri persendian; kelenjar getah bening di dada kadang membesar.
Diagnosa
Dokter biasanya mendiagnosis EN dengan mengamati penampilannya yang khas. Namun, jika tidak yakin mereka dapat merujuk ke spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosis EN bisa ditegakkan dengan biopsi, yaitu pengambilan sedikit sampel jaringan dari salah satu nodul untuk diperiksa di bawah mikroskop. EN memiliki profil yang khas di bawah mikroskop.
Pemeriksaan penunjang dapat diperlukan untuk mengeliminasi sebab lain yang mendasari. Misalnya, tes mantoux dan rontgen dada mungkin dilakukan bila ada kecurigaan mengenai TB.
Pengobatan
Obat yang diduga menjadi penyebab terjadinya eritema nodosum, segera dihentikan pemakaiannya. Jika penyebabnya adalah infeksi streptokokus, diberikan antibiotik. Tirah baring bisa mengurangi nyeri. Jika tidak ditemukan infeksi maupun obat sebagai penyebabnya, bisa diberikan aspirin. Jika hanya ditemukan beberapa nodul bisa diobati dengan menyuntikkan corticosteroid langsung ke dalam nodul. Jika nodulnya banyak, kadang diberikan tablet corticosteroid.
Pada lebih dari setengah penderita, EN timbul tanpa sebab yang jelas (idiopatik). Namun, kadang-kadang EN dapat menjadi tanda awal suatu masalah kesehatan yang perlu segera didiagnosis dan diobati. Kondisi yang dapat memicu timbulnya EN antara lain :
- Infeksi streptokokus : pemicu yang paling umum pada anak-anak. Infeksi ini menyebabkan radang tenggorokan.
- Sarkoidosis : kondisi di mana peradangan menyebabkan benjolan-benjolan kecil (granuloma) di berbagai organ tubuh, yang paling umum di paru-paru dan kelenjar getah bening. Sarkoidosis adalah pemicu umum EN pada orang dewasa.
- Tuberkulosis (TB) : infeksi oleh bakteri TB yang biasanya menyerang paru-paru.
- Infeksi lainnya : Clamidia, Mycoplasma pneumoniae, Salmonella spp dan Campylobacter spp .
- Reaksi terhadap obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan pil KB kombinasi.
- Penyakit radang usus : ulcerative colitis dan penyakit Crohn.
- Kehamilan, paling sering selama trimester kedua.
- Kanker jenis limfoma dan leukemia.
Nodul eritema nodosum biasanya muncul diatas tulang kering, tampak seperti memar yang menonjol, yang secara bertahap warnanya akan berubah dari pink menjadi coklat kebiruan. Nodul ini bisa menimbulkan nyeri. Penderita mengalami demam dan nyeri persendian; kelenjar getah bening di dada kadang membesar.
Diagnosa
Dokter biasanya mendiagnosis EN dengan mengamati penampilannya yang khas. Namun, jika tidak yakin mereka dapat merujuk ke spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosis EN bisa ditegakkan dengan biopsi, yaitu pengambilan sedikit sampel jaringan dari salah satu nodul untuk diperiksa di bawah mikroskop. EN memiliki profil yang khas di bawah mikroskop.
Pemeriksaan penunjang dapat diperlukan untuk mengeliminasi sebab lain yang mendasari. Misalnya, tes mantoux dan rontgen dada mungkin dilakukan bila ada kecurigaan mengenai TB.
Pengobatan
Obat yang diduga menjadi penyebab terjadinya eritema nodosum, segera dihentikan pemakaiannya. Jika penyebabnya adalah infeksi streptokokus, diberikan antibiotik. Tirah baring bisa mengurangi nyeri. Jika tidak ditemukan infeksi maupun obat sebagai penyebabnya, bisa diberikan aspirin. Jika hanya ditemukan beberapa nodul bisa diobati dengan menyuntikkan corticosteroid langsung ke dalam nodul. Jika nodulnya banyak, kadang diberikan tablet corticosteroid.
berlangganan by : DokterSehat.Com
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya