Gangguan tidur umum dialami siapapun, termasuk anak-anak. Umumnya hal ini dialami saat anak kelelahan atau dalam tekanan (stres). Ada 2 macam gangguan tidur yang banyak dialami anak-anak, yaitu mimpi buruk (nightmares) dan teror (night terrors).
- Mimpi buruk
Mimpi buruk biasanya dialami anak pada separuh waktu tidurnya di malam hari, anak akan terbangun dan merasa ketakutan sehingga sulit kembali tidur. Mimpi buruk muncul umumnya dari alam bawah sadar akan ketakutan-ketakutan anak.
- Night terrors
Night terrors terjadi kebanyakan pada balita dan anak usia sekolah, night terrors terjadi pada tahapan terdalam pada fase tidur anak.
Cara mengatasinya
- Tenangkan dan temanilah saat anak terbangun dari mimpi buruk.
- Berikan rasa aman dan yakinkan bahwa anda selalu menjaganya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
- Bila anak terlalu takut ditinggalkan sendiri, duduk atau berbaringlah disampingnya hingga anak tertidur.
- Tinggalkan kamar tidurnya dengan lampu menyala dan pintu terbuka.
- Mintalah anak untuk menceritakan mimpi buruknya, agar dapat membantu untuk menenangkan dirinya
- Pijat dan nyanyikanlah lagu yang lembut agar anak merasa tenang.
- Hindarkan dari program TV atau cerita yang menakutkan karena dapat mengganggu tidur anak.
- Bicarakanlah mengenai mimpi buruk yang dialaminya, saat anak lebih tenang, mintalah anak untuk memikirkan sesuatu yang dapat membuatnya merasa lebih tenang.
- Catatlah mimpi buruk yang sering dialami anak, karena dapat mempermudah anak mengatasi mimpi buruknya.
- Tidak ada salahnya menerapkan pola tertentu seperti berbincang-bincang dan mendengarkan musik menjelang tidur.
- Berikan sesuatu yang dapat membuat anak merasa lebih nyaman, seperti boneka atau mainan
- Manfaatkanlah imajinasi anak untuk mengatasi rasa takutnya dengan mengajak untuk membayangkan seseorang yang akan melindungi dan membuatnya merasa gembira sebelum tidur.
- Mintalah anak menggambar apa yang ditakutinya kemudian bakar dan buanglah agar anak merasa lebih berani
Jika mimpi buruk anak terasa mengganggu hingga 1-2 bulan, hubungi dokter atau psikiater untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan yang dirasakan. Artikel ini berlangganan DokterSehat.Com
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya