Sakit leher yang dirasakan setiap orang dapat bermacam-macam tergantung penyebabnya, seperti yang disebutkan di atas. Sakit yang menjalar ke lengan, sakit pegal, leher terasa kaku ataupun susah menggerakkan leher adalah berbagai manifestasi yang timbul. Selain itu, keluhan yang juga sering dirasakan adalah kebal atau baal pada bagian tangan, hal ini dirasakan bilamana terdapat penjepitan saraf perifer yang mengenai level saraf dari bagian leher.
Pemerikasan penunjang sangat diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab sakit tersebut, terutama rontgen, MRI(Magnetic Reconance Imaging) dan USG (ultrasonografi). Rontgen digunakan untuk memindai apakah ada kelainan pada bagian tulang seperti pengapuran, penjepitan bantalan (discus ) ataupun pengeroposan tulang. MRI digunakan untuk memindai posisi atau memastikan penjepitan atau penyempitan saraf, sedangkan USG digunakan untuk mengambarkan apakah ada kelainan pada bagian otot-otot sekitar leher.
Apa yang terjadi bila tidak diobati?
Sebagai permulaan, Dr Lee menyarankan mengobati nyeri leher akut guna mencegahnya menjadi kronis. Sakit leher kronis dapat menyebabkan penurunan kondisi, otot kaku, kontraktur (leher bengkok), dan kekakuan. Akan ada penurunan gerakan leher, bahkan mungkin membengkokkan tubuh.
Gejala berkaitan dengan nyeri leher :
Pemerikasan penunjang sangat diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab sakit tersebut, terutama rontgen, MRI(Magnetic Reconance Imaging) dan USG (ultrasonografi). Rontgen digunakan untuk memindai apakah ada kelainan pada bagian tulang seperti pengapuran, penjepitan bantalan (discus ) ataupun pengeroposan tulang. MRI digunakan untuk memindai posisi atau memastikan penjepitan atau penyempitan saraf, sedangkan USG digunakan untuk mengambarkan apakah ada kelainan pada bagian otot-otot sekitar leher.
Apa yang terjadi bila tidak diobati?
Sebagai permulaan, Dr Lee menyarankan mengobati nyeri leher akut guna mencegahnya menjadi kronis. Sakit leher kronis dapat menyebabkan penurunan kondisi, otot kaku, kontraktur (leher bengkok), dan kekakuan. Akan ada penurunan gerakan leher, bahkan mungkin membengkokkan tubuh.
Gejala berkaitan dengan nyeri leher :
- Tonjolan diskus serviks
Diskus yang terselip di daerah leher dapat menyebabkan nyeri leher berkepanjangan dengan kekakuan yang konstan di sekitar leher dan otot bahu. Nyeri ini bisa menyebar ke bahu atau lengan. Bergantung pada derajat tonjolan, ruas tulang belakang dapat dipersempit ke berbagai tingkat memberikan rasa kebas dan kelemahan pada tangan.
- Sakit kepala cervicogenic
Sakit kepala tertentu yang berhubungan dengan nyeri leher. Mereka muncul secara spontan, kadang begitu kuat hingga membangunkan pasien dari tidur. Rasa sakit kerap terasa tajam dengan masing-masing durasi berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam. Hal ini dapat disertai dengan rasa kebas di bahu ataupun tangan.
- Gejala nyeri miofasial
Sering kali, pasien ini memiliki banyak titik picu lemah di atas bahu mereka, leher dan punggung atas, di antara skapula mereka dan menyebabkan lengan lemah. Jenis rasa sakit ini dapat dihilangkan dengan pijatan atau akupresur untuk periode waktu yang singkat. Nyeri ini mungkin dipicu oleh stres.
- Fibromyalgia
Nyeri otot yang secara umum melibatkan leher, pinggang bawah, bahu, bokong, dan anggota gerak. Ada sering keterlibatan kelelahan yang parah, nyeri perut, atau tekanan psikologis. Pasien mungkin mengalami kekakuan sendi di tangan, kaki, dan leher pada pagi hari
- Rheumatoid arthritis
Gangguan sistemik yang melibatkan kondisi inflamasi poly arthritis, melibatkan tangan dan kaki atau nyeri leher.
- Efek stress
Jika seseorang bergegas untuk memenuhi tenggat waktu, tanpa sadar, otot-otot leher menegang dan leher memendek sehingga menyebabkan sendi leher tertekan. Studi telah menunjukkan bahwa stres mengurangi pernapasan seseorang, mengurangi oksigenasi untuk sejumlah otot tertentu.
No comments:
Post a Comment
ayo para peduli kesehatan berikan komentarnya